Kumpulan Makalah
Friday, 2024-05-03, 3:03 PM
Welcome Guest | RSS
 
Main RegistrationLogin
Site menu
News topics
Internet [71]
Filsafat [2]
Komputer [2]
Kewarganegaraan [1]
Kata Pengantar [1]
Tips [7]
Keperawatan Dan Kesehatan [3]
Our poll
Rate my site
Total of answers: 26
Main » 2009 » March » 10 » KEBUDAYAAN, KESEHATAN ORANG PAPUA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KESEHATAN 2
KEBUDAYAAN, KESEHATAN ORANG PAPUA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KESEHATAN 2
6:49 AM

D. ORANG PAPUA DAN KESEHATAN

D.1. IMPLIKASI KONSEP SEHAT DAN SAKIT

Implikasi dari konsep sehat dan sakit tersebut di atas, dapat memberikan perbedaan pandangan untuk setiap individu, dan hal ini akan lebih nampak berbeda bila dikaitkan berdasarkan konsepsi kebudayaan masing-masing penyandangnya, seperti ditulis dalam karangan Djekky (2001: 15).

Semua obyek atau situasi dapat dipersepsikan secara berlainan oleh beberapa individu.

Demikian juga halnya dengan konsep sehat dan sakit. Pandangan orang tentang kriteria

tubuh sehat dan sakit sifatnya selalu tidak obyektif, bahkan lebih banyak unsur

subyektivitas dalam menentukan kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang

sehat dan sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur-unsur pengalaman masa lalu,

disamping unsur sosial-budaya. Sebaliknya para medis yang menilai secara obyektif

berdasarkan simpton yang tampak guna mendiagnosa kondisi fisik seorang individu.

Perbedaan kedua kelompok ini yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan

program kesehatan. Kadang-kadang orang tidak pergi berobat atau menggunakan

sarana kesehatan yang tersedia sebab ia tidak merasa mengidap penyakit. Atau si

individu merasa bahwa penyakitnya itu disebabkan oleh mahluk halus, atau “gunaguna”,

maka ia akan memilih untuk berobat kepada dukun, shaman atau orang pandai

yang dianggap mampu mengusir mahluk halus tersebut atau guna-guna orang tersebut

dari tubuhnya sehingga penyakitnya itu akan hilang (Jordan, 1985; Sudarti, 1988),

dalam Djekky (2001:15).

Lebih jauh implikasi sehat dan sakit ini dapat dilihat berdasarkan pemahaman secara “etik” oleh para medis terhadap masyarakat secara rasionalistik dengan melihat pada istilah yang sistimatik secara naturalistic sebagai berikut dikutip dari Djekky (2001: 12):

Para medis umumnya mendeteksi kebutuhan masyarakat akan upaya kesehatan (Health

Care) pada tahap yang lebih awal. Kebutuhan ini akan hanya dideteksi pada awal

dimulainya suatu penyakit tetapi lebih awal lagi, yaitu ketika orangnya masih sehat

tetapi membutuhkan upaya kesehatan guna mencegah timbulnya penyakit-penyakit

tertentu. Sebaliknya masyarakat baru membutuhkan upaya kesehatan jika mereka telah

berada dalam tahap sakit yang parah, artinya tidak dapat diatasi dengan sekedar

beristirahat atau minum jamu. Berbagai penelitian menujukkan bahwa tindakan

pertama untuk mengatasi penyakit adalah berobat sendiri (Self Medication). Di

Indonesia masih ada satu tahap lagi yang dilewati banyak penderita sebelum mereka

datang ke petugas kesehatan, yaitu pergi berobat ke dukun atau ahli pengobatan

tradisional lainnya (Jordan, 1985; Sarwono, 1992, Velsink, 1992) dalam Djekky (2001:

12).

Hal ini dapat berdampak negatif bila dikaitkan dengan bentuk pertolongan yang secara etik kurang diperhatikan, sebab nampaknya masyarakat lebih banyak melakukan tindakan pertama apabila sakit pergi ke dukun, setelah itu baru meminta pertolongan para medis.

Yang lebih sulit lagi, konsep sehat-sakit ini berbeda-beda antar kelompok masyarakat,

oleh sebab itu untuk keberhasilan program kesehatan, perlu dilihat persepsi

masyarakat tentang konsep sehat dan sakit, mencoba mengerti mengapa persepsi

tersebut sampai berkembang sedemikan rupa dan setelah itu mengusahakan merubah

persepsi tersebut agar mendekati konsep yang lebih obyektif. Implikasi dari konsep

sehat-sakit tersebut membawa orang dalam berperilaku mencari kesembuhan yang

bervariasi pula. Suchman (Notoatmodjo, 1993), menganalisis pola pencaharian

pengobatan dimana terdapat lima macam reaksi dalam proses pencaharian pengobatan

tersebut, yaitu:

(1) Shopping, proses mencari alternatif sumber pengobatan guna menemukan seorang

yang dapat memberikan diagnosa dan pengobatan yang sesuai dengan harapan si sakit.

(2) Fragmantation, proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi

yang sama seperti berobat ke dokter, sekaligus ke dukun.

(3) Procrastination, penundaan pencarian pengobatan walaupun gejala penyakitnya

sudah dirasakan.

(4) Self Medication, pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau

obat-obat yang dinilainya tepat baginya.

(5) Discontinuity, penghentian proses pengobatan. (Djekky, 2001:13)

Bagaimana orang Papua berdasarkan kebudayaannya mengkonsepkan sehat dan sakit. Karena keaneka ragaman kebudayaan orang Papua yang terdiri dari berbagai suku bangsa, maka konsep sehat dan sakit itu dapat dipersepsikan berbeda-beda menurut pandangan dasar kebudayaan mereka masing-masing.

Orang Moi di sebelah utara kota Jayapura mengkonsepsikan sakit sebagai gangguan

keseimbangan fisik apabila masuknya kekuatan alam melebihi kekuatan manusia.

Gangguan itu disebabkan oleh roh manusia yang merusak tubuh manusia (Wambrauw,

1994). Hal ini berarti, bahwa bagi orang Moi yang sehat, ia harus selalu menghindari

gangguan dari roh manusia tersebut dengan menghindari diri dari tempat-tempat

dimana roh itu selalu berada (tempat keramat, kuburan, hutan larangan, dan

sebagainya). Karena kekuatan-kekuatan alam itu berada pada lingkungan-lingkungan

yang menurut adat mereka adalah tempat pantangan untuk dilewati sembarangan.

Biasanya untuk mencari pengobatan, mereka langsung pergi ke dukun, atau mengobati

sendiri dengan pengobatan tradisional atau melalui orang lain yang dapat mendiagnosa

penyakitnya (dukun akan mengobati kalau hal itu terganggu langsung oleh roh

manusia).

Orang Biak Numfor mengkonsepsikan penyakit sebagai suatu hal yang menyebabkan

terdapat ketidak seimbangan dalam diri tubuh seseorang. Hal ini berarti adanya

sesuatu kekuatan yang diberikan oleh seseorang melalui kekuatan gaib karena

kedengkiannya terhadap orang tersebut (Wambrauw, 1994).

Ini berarti sakit itu disebabkan oleh buatan orang lain melalui kekuatan gaib yang bisa berupa tenung, black magic. Untuk itu maka penyembuhannya selalu melalui dukun atau orang yang dapat mengembalikan buatan orang tersebut dengan menggunakan beberapa mantera.

Orang Marind-anim yang berada di selatan Papua juga mempunyai konsepsi tentang sehat dan sakit, dimana apabila seseorang itu sakit berarti orang tersebut terkena guna-guna (black magic). Mereka juga mempunyai pandangan bahwa penyakit itu akan datang apabila sudah tidak ada lagi keimbangan antara lingkungan hidup dan manusia. Lingkungan sudah tidak dapat mendukung kehidupan manusia, karena mulai banyak. Bila keseimbangan ini sudah terganggu maka akan ada banyak orang sakit, dan biasanya menurut adat mereka, akan datang seorang kuat (Tikanem) yang melakukan pembunuhan terhadap warga dari masing-masing kampong secara berurutan sebanyak lima orang, agar lingkungan dapat kembali normal dan bisa mendukung kehidupan warganya (Dumatubun, 2001). Hal yang sama pula terdapat pada orang Amungme, dimana bila terjadi ketidak seimbangan antara lingkungan dengan manusia maka akan timbul berbagai penyakit. Yang dimaksudkan dengan lingkungan di sini adalah yang lebih berkaitan dengan tanah karena tanah adalah “mama” yang memelihara, mendidik, merawat, dan memberikan makan kepada mereka (Dumatubun, 1987). Untuk itu bila orang Amungme mau sehat, janganlah merusak alam (tanah), dan harus terus dipelihara secara baik. Orang Moi di Kepala Burung Papua (Sorong) percaya bahwa sakit itu disebabkan oleh adanya kekuatan-kekuatan supernatural, seperti dewa-dewa, kekuatan bukan manusia seperti roh halus dan kekuatan manusia dengan menggunakan black magic. Di samping itu ada kepercayaan bahwa kalau orang melanggar pantangan-pantangan secara adat maka akan menderita sakit. Orang Moi, bagi ibu hamil dan suaminya itu harus berpantang terhadap beberapa makanan, dan kegiatan, atau tidak boleh melewati tempat-tempat yang keramat karena bisa terkena roh jahat dan akan sakit

(Dumatubun,1999). Ini berarti untuk sehat, maka orang Moi tidak boleh makan makanan tertentu pada saat ibu hamil dan suaminya tidak boleh melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti membunuh binatang besar, dan sebagainya.

 

Hal yang sama pula bagi orang Moi Kalabra yang berada di hulu sungai Beraur, (Sorong). Mereka percaya bahwa penyakit itu disebabkan oleh adanya gangguan roh jahat, buatan orang serta melanggar pantanganpantangan secara adat. Misalnya bila seorang ibu hamil mengalami keguguran atau perdarahan selagi hamil itu berarti ibu tersebut terkena “hawa kurang baik” (terkena black magic/ atau roh jahat). Mereka juga

percaya kalau ibu itu tidak bisa hamil/ tidak bisa meneruskan keturunan, berarti ibu tersebut telah dikunci karena suami belum melunasi mas kawin.

Kehamilan akan terjadi bila sang suami sudah dapat melunasinya, maka penguncinya akan membuka black magic-nya itu (Dumatubun, 1999).

Orang Hatam yang berada di daerah Manokwari percaya bahwa sakit itu disebabkan oleh gangguan kekuatan supranatural seperti dewa, roh jahat, dan buatan manusia. Orang Hatam percaya bahwa bila ibu hamil sulit melahirkan, berarti ibu tersebut terkena buatan orang dengan obat racun (rumuep) yaitu suanggi, atau penyakit oleh orang lain yang disebut “priet” (Dumatubun, 1999).

Orang Kaureh di kecamatan Lereh percaya bahwa seorang ibu yang mandul adalah hasil perbuatan orang lain yaitu dengan black magic atau juga karena kutukan oleh keluarga yang tidak menerima bagian harta mas kawin (Dumatubun, 1999).

Hal yang serupa pula pada orang Walsa (Keerom), percaya bahwa sakit disebabkan oleh gangguan roh jahat, buatan orang, atau terkena gangguan dewa-dewa. Bila seorang ibu hamil meninggal tanpa sakit terlebih dahulu, berarti sakitnya dibuat orang dengan jampi-jampi (sinas), ada pula disebabkan oleh roh-roh jahat (beuvwa). Di samping itu sakit juga

disebabkan oleh melanggar pantangan-pantangan secara adat baik berupa makanan yang dilarang, dan perkawinan (Dumatubun,1999).

Berdasarkan beberapa contoh-contoh di atas dapatlah dikatakan bahwa orang Papua mempunyai persepsi tentang sehat dan sakit itu sendiri berdasarkan pandangan dasar kebudayaan mereka masing-masing. Memang kepercayaan tersebut bila dilihat sudah mulai berkurang terutama pada orang Papua yang berada di daerah-daerah perkotaan, sedangkan bagi mereka yang masih berada di daerah pedesaan dan jauh dari jangkauan

kesehatan moderen, hal tersebut masih nampak jelas dalam kehidupan mereka sehari-hari

Bagaimana persepsi orang Papua tentang sehat dan sakit, dapatlah diketahui bahwa orang Papua mempunyai persepsi bahwa sakit itu karena melanggar pantangan secara adat, adanya gangguan roh jahat, dewa, serta pengaruh lingkungan alam. Jadi sehat, berarti harus menghindari semua pantangan, dan menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam serta bisa menjaga, jangan sampai tempat-tempat keramat atau tempat roh-roh diganggu atau dilewati dengan sengaja. Konsep demikian sangatlah erat hubungannya dengan pandangan dasar dari kebudayaan mereka masing-masing dan erat terkait dengan unsur-unsur budaya, religi, organisasi sosial, ekonomi, system pengetahuan, yang akhirnya mewujudkan perilaku mereka dalam masalahkesehatan.

 

 

 

D.2. INTERPRETASI ORANG PAPUA TENTANG IBU HAMIL,

MELAHIRKAN, NIFAS

Orang Papua mempunyai konsepsi dasar berdasarkan pandangan kebudayaan mereka masing-masing terhadap berbagai penyakit demikian halnya pada kasus tentang kehamilan, persalinan, dan nifas berdasarkan persepsi kebudayaan mereka. Akibat adanya pandangan tersebut di atas, maka orang Papua mempunyai beberapa bentuk pengobatan serta siapa yang manangani, dan dengan cara apa dilakukan pengobatan terhadap konsep sakit yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, perdarahan, pembengkakan kaki selama hamil, berdasarkan pandangan kebudayaan mereka. Sebagai ilustrasi dapat disajikan beberapa contoh kasus pada orang Papua ( Orang Hatam, Sough, Lereh, Walsa, Moi Kalabra). Hal yang sama pula ada pada suku bangsa-suku bangsa Papua lainnya, tetapi secara detail belum dilakukan penelitian terhadap kasus ibu hamil, melahirkan, dan nifas pada orang Papua.

 

Interpretasi Sosial Budaya Orang Hatam dan Sough tentang Ibu hamil, melahirkan, nifas, didasarkan pada pemahaman dan pengetahuan kebudayaan mereka secara turun temurun. Hal ini jelas didasarkan atas perilaku leluhur dan orang tua mereka sejak dahulu kala sampai sekarang.

Bagi orang Hatam dan Sough, kehamilan adalah suatu gejala alamiah dan bukan suatu penyakit. Untuk itu harus taat pada pantangan-pantangan secara adat, dan bila dilanggar akan menderita sakit. Bila ada gangguan pada kehamilan seorang ibu, biasanya dukun perempuan (Ndaken) akanmelakukan penyembuhan dengan membacakan mantera di air putih yang akan diminum oleh ibu tersebut. Tindakan lain yang biasanya dilakukan

oleh Ndaken tersebut juga berupa, mengurut perut ibu hamil yang sakit.

Sedangkan bila ibu hamil mengalami pembengkakan pada kaki, berarti ibu tersebut telah melewati tempat-tempat keramat secara sengaja atau pula telah melanggar pantangan-pantangan yang diberlakukan selama ibu tersebut hamil. Biasanya akan diberikan pengobatan dengan memberikan air putih yang telah dibacakan mantera untuk diminum ibu tersebut. Juga dapatdiberikan pengobatan dengan menggunakan ramuan daun abrisa yang dipanaskan di api, lalu ditempelkan pada kaki yang bengkak sambil diuruturut.

Ada juga yang menggunakan serutan kulit kayu bai yang direbus lalu airnya diminum. Disini posisi seorang dukun perempuan atau Ndaken sangatlah penting, sedangkan dukun laki-laki tidak berperan secara langsung. Bagaimana persepsi orang Hatam dan Sough tentang perdarahan selama kehamilan dan setelah melahirkan ? Hal itu berarti ibu hamil telah melanggar pantangan, suaminya telah melanggar pantangan serta belum menyelesaikan masalah dengan orang lain atau kerabat secara adat. Bila perdarahan terjadi setelah melahirkan, itu berarti pembuangan darah kotor, dan bagi mereka adalah suatu hal yang biasa dan bukan penyakit. Bila terjadi perdarahan, maka Ndaken akan memberikan air putih yang telah dibacakan matera untuk diminum oleh ibu tersebut. Selain itu akan diberikan ramuan berupa daun-daun dan kulit kayu mpamkwendom yang

direbus dan airnya diminum oleh ibu tersebut. Bila terjadi pertikaian dengan kerabat atau orang lain, maka suaminya secara adat harus meminta maaf. Di sini peranan dukun perempuan (ndaken) dan dukun laki-laki (Beijinaubout, Rengrehidodo) sangatlah penting.Persalinan bagi orang Hatam dan Sough adalah suatu masa krisis. Persalinan biasanya di dalam pondok (semuka) yang dibangun di belakang rumah. Darah bagi orang Hatam dan Sough bagi ibu yang melahirkan adalah tidak baik untuk kaum laki-laki, karena bila terkena darah tersebut, maka akan mengalami kegagalan dalam aktivitas berburu. Oleh karena itu, seorang ibu yang melahirkan harus terpisah dari rumah induknya. Posisi persalinan dalam bentuk jongkok, karena menurut orang Hatam dan Sough dengan posisi tersebut, maka bayi akan mudah keluar. Pemotongan tali pusar harus ditunggu sampai ari-ari sudah keluar.

Apabila dipotong langsung, maka ari-ari tidak akan mau keluar.

Bagi orang Kaureh yang berada di kecamatan Lereh, juga mempunyai interpretasi tentang ibu hamil, melahirkan dan nifas berdasarkan pemahaman kebudayaan mereka. Orang Kaureh melihat kehamilan sebagai suatu masa krisis, dimana penuh resiko dan secara alamiah harus dialami oleh seorang ibu, untuk itu perlu taat terhadap pantangan-pantangan dan aturan-aturan secara adat. Bila melanggar, ibu hamil akan memderita sakit

dan bisa meninggal. Biasanya bila seorang ibu hamil mengalami penderitaan (sakit), akan diberikan ramuan berupa air putih yang telah dibacakan mantera untuk diminum. Yang lebih banyak berperan adalah kepala klen atau ajibar/pikandu.

Sedangkan bila seorang ibu hamil mengalami pembengkakan pada kaki, itu berati ibu tersebut telah melewati tempat-tempat terlarang atau keramat. Di samping itu pula bisa terjadi karena buatan orang dengan tenung/black magic, atau terkena suanggi. Pengobatannya dengan cara memberikan air putih yang telah dibacakan mantera untuk diminum, atau seorang dukun/kepala klen (ajibar/Pikandu) akan mengusirnya dengan membacakan mantera-mantera. Apabila seorang ibu hamil mengalami perdarahan dan setelah melahirkan mengalami perdarahan, itu bagi mereka adalah suatu hal yang biasa saja. Perdarahan berarti pembuangan darah kotor, dan bila terjadi banyak perdarahan berarti ibu tersebut telah melanggar pantanganpantangan secara adat dan suami belum menyelesaikan persoalan dengan kerabat atau orang lain. Untuk itu biasanya ajibar/Pikandu memberikan ramuan berupa air putih yang telah dibacakan mantera yang diminum oleh ibu tersebut. Untuk masalah pertikaian maka suami harus meminta maaf secara adat pada kerabat dan orang lain. Sedangkan persalinan bagi orang Kaureh adalah suatu masa krisis, dan persalinan harus dilakukan di luar rumah dalam pondok kecil di hutan karena darah sangat berbahaya bagi kaum laki-laki. Posisi persalinan dengan cara jongkok, karena akan mudah bayi keluar. Pemotongan tali pusar biasanya setelah ari-ari keluar baru dilaksanakan, sebab bila dipotong sebelumnya maka ari-ari akan tinggal terus di dalam perut.

Bagaimana orang Walsa yang berada di kecamatan Waris daerah perbatasan Indonesia dan Papua Niguni. Mereka juga mempunyai kepercayaan tentang kehamilan, persalinan dan nifas yang didasarkan pada pemahaman kebudayaan mereka secara turun temurun. Bagi orang Walsa, kehamilan adalah kondisi ibu dalam situasi yang baru, dimana terjadi perubahan fisik, dan ini bagi mereka bukan suatu kondisi penyakit. Sebagaimana dengan

kelompok suku bangsa yang lain, mereka juga percaya bahwa untuk dapat mewujudkan seorang ibu hamil sehat, maka harus menjalankan berbagai pantangan-pantangan. Namun demikian kadangkala bila ibu mengalami sakit bisa terjadi karena adanya gangguan dari luar seperti terkena roh jahat, atau buatan orang lain yang tidak senang dengan keluarga tersebut. Untuk mengatasi gangguan tersebut biasanya dukun (Putua/ Mundklok) akan membantu dengan memberikan air putih yang telah dibacakan mantera untuk diminum, atau dengan memberikan ramuan daun-daun yang direbus lalu diminum ibu hamil tersebut. Sedangkan bila terjadi pembengkakan pada kaki, berarti ibu hamil telah melanggar pantangan, menginjak tempattempat keramat, terkena roh jahat, dan suami belum melunasi mas kawin.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dukun akan memberikan air putih yang dibacakan mantera untuk diminum, sedangkan untuk mas kawin, maka suami harus lunasi dahulu kepada paman dari istrinya. Sedangkan bila terjadi perdarahan selama hamil dan setelah bersalin, bagi orang Walsa itu hal biasa saja, karena terjadi pembuangan darah kotor, atau ibu telah melanggar pantangan secara adat, suami belum melunasi mas kawin dan ibu terkena jampi-jampi. Untuk mengatasi masalah tersebut, biasanya dukun Putua/ Mundklok akan menyarankan untuk menyelesaikan mas kawin, dan juga diberikan ramuan daun-daun untuk diminum. Bagi orang Walsa persalinan adalah suatu masa krisis, untuk itu tidak boleh melanggar pantangan adat. Dahulu melahirkan di pondok kecil (demutpul) yang dibangun di hutan, karena darah bagi kaum laki-laki sangat berbahaya. Bila terkena darah dari ibu hamil, berarti kaum laki-laki akan mengalami banyak kegagalan dalam usaha serta berburu. Dalam proses persalinan biasanya dibantu oleh dukun Putua/Mundklok, tetapi disamping itu ada bantuan juga dari dewa Fipao supaya berjalan dengan baik. Proses persalinan dalam kondisi jongkok, biar bayi dengan mudah dapat keluar, dan tali pusar dipotong setelah ari-ari keluar.

Orang Moi Kalabra yang berada di kecamatan Wanurian dan terletak di hulu sungai Beraur Sorong mempunyai persepsi juga terhadap kehamilan, persalinan dan nifas bagi ibu-ibu berdasarkan kepercayaan kebudayaan mereka secara turun temurun. Kehamilan bagi mereka adalah si ibu mengalami situasi yang baru dan bukan penyakit. Untuk itu ibu tersebut dan suaminya harus menjalankan berbagai pantangan-pantangan terhadap makanan dan kegiatan yang ditata secara adat. Mereka juga percaya bila ada gangguan terhadap kehamilan, itu berarti ibu dan suaminya telah melanggar pantangan, di samping itu pula ada gangguan dari roh jahat atau buatan orang (suanggi). Untuk mengatasi hal tersebut, dukun laki-laki (Woun) dan dukun perempuan (Naredi Yan Segren) atau Biang akan membantu dengan air putih yang dibacakan mantera untuk diminum, atau dengan menggunakan jimat tertentu mengusir roh jahat atau gangguan orang lain (suanggi).

 

Pembengkakan pada kaki ibu hamil berarti melanggar pantangan, terekan roh jahat, disihir orang lain dan suami belum melunasi mas kawin, serta menginjak tempat-tempat keramat. Sedangkan apabila terjadi perdarahan pada waktu hamil dan setelah melahirkan itu adalah suatu hal biasa, karena membuang darah kotor. Bila terjadi banyak perdarahan berate ibu tersebut melanggar pantangan serta disihir oleh orang lain. Untuk itu maka akan diberikan ramuan daun-daun dan kulit kayu yang direbus lalu diminum. Kadang diberi daun jargkli, bowolas pada tempat yang sakit oleh dukun Woun atau Naredi Yan Segren, Biang. Adapun persalinan merupana suatu masa krisis untuk itu tidak boleh melanggar pantangan adat. Biasanya proses persalinan dilakukan dalam pondok kecil yang dibangun di hutan, karena darah bagi kaum pria adalah berbahaya, bias mengakibatkan kegagalan dalam berburu. Posisi persalinaan biasanya dalam kondisi jongkok karena bayi akan mudah keluar, dan tali pusar dipotong setelah ari-ari telah keluar. Untuk membantu persalinan biasanya dukun akan memberikan ramuan daun-daun yang diminum dan pada bagian perut dioles dengan daun jargkli, gedi, jarak, kapas, daun sereh untuk menghilangkan rasa sakit dan proses kelahiran dapat berjalan cepat. Semua kegiatan persalinan dibantu oleh dukun perempuan (Naredi Yan Segren).

 

E. POLA PENGOBATAN TRADISIONAL ORANG PAPUA

Sebagaimana dikemukakan bahwa secara “etik” dan “emik”, dapat diketengahkan konsep sehat dan saklit, namun demikian secara konseptual dapatlah dikemukakan konsep pengobatan secara “etik” dan “emik” berdasarkan pandangan para medis dan masyarakat dengan berlandaskan pada kebudayaan mereka masing-masing. Untuk itu dapat dikemukakan pola pengobatan secara tradisional orang Papua berdasarkan pemahaman kebudayaan mereka yang dikemukakan oleh Djekky R. Djoht (2001: 14-15).

Berdasarkan pemahaman kebudayaan orang Papua secara mendalam, dapatlah dianalisis bagaimana cara-cara melakukan pengobatan secara tradisional. Untuk itu telah diklasifikasikan pengobatann tradisional orang Papua kedalam enam (6) pola pengobatan , yaitu:

1. Pola Pengobatan Jimat. Pola pengobatan jimat dikenal oleh masyarakat di daerah kepala burung terutama masyarakat Meibrat dan Aifat. Prinsip pengobatan jimat, menurut Elmberg, adalah orang menggunakan benda-benda kuat atau jimat untuk memberi perlindungan terhadap penyakit. Jimat adalah segala sesuatu yang telah diberi kekuatan gaib, sering berupa tumbuhtumbuhan yang berbau kuat dan berwarna tua.

2. Pola Pengobatan Kesurupan. Pola kesurupan dikenal oleh suku bangsa di daerah sayap burung, yaitu daerah teluk Arguni. Prinsip pengobatan kesurupan menurut van Longhem adalah seorang pengobat sering kemasukan roh/mahluk halus pada waktu berusaha mengobati orang sakit. Dominasi kekuatan gaib dalam pengobatan ini sangat kentara seperti pada pengobatan jimat.

3. Pola Pengobatan Penghisapan Darah. Pola penghisapan darah dikenal oleh suku bangsa yang tinggal disepanjang sungai Tor di daerah Sarmi, Marind-anim, Kimaam, Asmat. Prinsip dari pola pengobatan ini menurut Oosterwal, adalah bahwa penyakit itu terjadi karena darah kotor, maka dengan menghisap darah kotor itu, penyakit dapat disembuhkan. Cara pengobatan penghisapan darah ini dengan membuat insisi dengan pisau, pecahan beling, taring babi pada bagian tubuh yang sakit. Cara lain dengan meletakkan daun oroh dan kapur pada bagian tubuh yang sakit. Dengan lidah dan bibir daun tersebut digosok-gosok sampai timbul cairan merah yang dianggap perdarahan. Pengobatan dengan cara ini khusus pada wanita saja. Prinsip ini sama persis pada masyarakat Jawa seperti kerok.

4. Pola Pengobatan Injak. Pola injak dikenal oleh suku bangsa yang tinggal disepanjang sungai Tor di daerah Sarmi. Prinsip dari pengobatan ini menurut Oosterwal adalah bahwa penyakit itu terjadi karena tubuh kemasukan roh, maka dengan menginjak-injak tubuh si sakit dimulai pada kedua tungkai, dilanjutkan ketubuh sampai akhirnya ke kepala, maka injakan tersebut akan mengeluarkan roh jahat dari dalam tubuh.

5. Pola Pengobatan Pengurutan. Pola pengurutan dikenal oleh suku bangsa yang tinggal di daerah selatan Merauke yaitu suku bangsa Asmat, dan selatan kabupaten Jayapura yaitu suku bangsa Towe. Prinsip dari pola pengobatan ini menurut van Amelsvoort adalah bahwa penyakit itu terjadi karena tubuh kemasukan roh, maka dengan mengurut seluruh tubuh si sakit, maka akan keluar roh jahat dari dalam tubuhnya. Orang Asmat menggunakan lendir dari hidung sebagai minyak untuk pengurutan. Sedangkan pada suku bangsa Towe penyebab penyakit adalah faktor empirik dan magis. Dengan menggunakan daun-daun yang sudah dipilih, umunya baunya menyengat, dipanaskan kemudian diurutkan pada tubuh si sakit.

6. Pola Pengobatan Ukup. Pola ukup dikenal oleh suku bangsa yang tinggal di selatan kabupaten Jayapura berbatasan dengan kabupaten Jayawijaya yaitu suku bangsa Towe, Ubrup. Prinsip dari pengobatan ini adalah bahwa penyakit terjadi karena tubuh kemasukan roh, hilang keseimbangan tubuh dan jiwa, maka dengan mandi uap dari hasil ramuan daun-daun yang dipanaskan dapat mengeluarkan roh jahat dan penyebab empirik penyakit

.

Apabila dikaji lebih lanjut tentang konsep sehat dan sakit menurut perspektif kebudayaan orang Papua, maka paling sedikit ada dua kategori yang sama seperti apa yang dikemukakan oleh Anderson/Foster, berdasarkan lingkup hidup manusianya. Kategori pertama, memandang konsep sehat-sakit bersifat “supranatural” artinya melihat sehat-sakit karena adanya gangguan dari suatu kekuatan yang bersifat gaib, bisa berupa mahluk gaib atau mahluk halus, atau kekuatan gaib yang berasal dari manusia.

Sedangkan kategori kedua, adalah “rasionalistik” yaitu melihat sehat-sakit karena

adanya intervensi dari alam, iklim, air, tanah, dan lainnya serta perilaku manusia itu sendiri seperti hubungan sosial yang kurang baik, kondisi kejiwaan, dan lainnya yang berhubungan dengan perilaku manusia. Klasifikasi ini bila dikaitkan dengan sistem pengetahuan kesehatan pada orang Papua nampaknya masih banyak berhubungan dengan kategori supranatural, terutama pada orang Papua yang masih berada di daerah pedesaan dan pedalaman . Sedangkan untuk orang Papua yang berada di daerah perkotaan kebanyakan sudah memadukan kategori rasionalistik dalam menanggulangi masalah kesehatan mereka, walaupun masih ada sebagian kecil yang mamadukan kategori pertama dengan kategori kedua.

Bila dikaji secara mendalam bahwa konsep kebudayaan dalam menanggapi masalah kesehatan secara emik, masih dilaksanakan secara baik. Ini berarti orang Papua dengan keaneka ragaman kebudayaannya, mempunyai konsepsi kesehatan bervariasi berdasarakan pengelompokkan variasi lingkungan kebudayaannya secara berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsalainnya di Papua.

 

F. PENUTUP

Orang Papua yang terdiri dari keaneka ragaman kebudayaan memiliki pengetahuan tentang mengatasi berbagai masalah kesehatan yang secara turun temurun diwariskan dari generasi ke genarasi berikutnya. Nampaknya pengetahuan tentang mengatasi masalah kesehatan pada orang Papua yang berada di daerah pedesaan lebih cenderung menggunakan pendekatan tradisional karena faktor-faktor kebiasaan, lebih percaya pada kebiasaan leluhur mereka, dekat dengan praktisi langsung seperti dukun, lebih dekat dengan kerabat yang berpengalaman mengatasi masalah kesehatan secara tradisional, mudah dijangkau, dan pengetahuan penduduk yang masih berorientasi tradisional.

Sebagian besar orang Papua di daerah pedesaan lebih menekankan gejala penyakit disebabkan oleh faktor supernatural atau adanya intervensi dari kekuatan gaib, roh jahat, suanggi, yang semuanya dapat diatasi kembali dengan sistem pengobatan secara tradisional pula. Namun demikian bagi orang Papua yang berada di daerah perkotaan sudah dapat mengkombinasikan pengetahuan moderen dalam menangani masalah

kesehatan mereka.

Saya berpendapat bahwa untuk dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan penanganan kesehatan pada orang Papua di daerah pedesaan, perlu secara mendalam memahami konsep serta interpretasi mereka terhadap sehat, sakit, dan berbagai pengobatan secara tradisional yang terwujud melalui kebudayaan mereka dengan baik. Dengan demikian langkah-langkah pendekatan dalam aplikasi pembangunan kesehatan moderen dapat terealisasi dengan baik. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut perlu diinfentarisasikan secara baik lagi suku bangsa suku bangsa Papua lainnya yang secara lengkap belum ada literatur tentang masalah kesehatannya, sehingga dalam menyusun program kesehatan dapat dicarikan solusi yang terbaik.

Category: Keperawatan Dan Kesehatan | Views: 44939 | Added by: makalah | Rating: 0.0/0 |
Total comments: 821 2 3 ... 8 9 »
82 Travelercix  
0
Huge thanks! This can be amazing website. Have a look at also my website

https://www.mistralbg.com/pochivki-turcia/antalia-belek евтини почивки в турция

ptmis+

81 GeraldIndut  
0
http://dirrip.com/ - хакерский софт сборник скачать торрент

80 Помогите определиться  
0
Добрый день!
Хотел купить, долго искал и вот нашел сварочные электроды. Вот, нашел: http://ckmt.ru/index.php?art=electrod.php
Кто-нибудь покупал у них? Цена низкая.
Зарание спасибо за советы!

79 Дело ради грузоперевоз  
0
Продовольствие текст Материя текст Содержание текст Суть текст Содержание текст Содержание текст Тема текст Содержание текст Тема текст Тема текст Жизнь текст Тема текст Содержание текст Тема текст Содержание текст Тема текст Сюжет текст Продовольствие текст Тема текст Тема текст Содержание текст Содержание текст Сущность текст Содержание текст Сущность текст Содержание текст грузоперевозки

78 ?Si los juegos son sólo tan populares como nuevos juegos?  
0
Utilice existen hoy en dia ajustes relacionado con control parental servibles con la mayoría sobre las juegos. Puede ver si ahora mismo mes de diciembre juego se consigue apostar referente a línea. Si ahora mismo se obtiene, deslindar la comunicación durante La red de en comparación a bajo hijos tienen. Asimismo consigue comprobar sus peticiones relacionado con amigos y algunas veces limitar la porción <a href="http://www.juegosonlinen.com" title="www.juegosonlinen.com">juegos en linea</a> relacionado con tiempo que juegan con la finalidad de asir palpable.

SI PRETENDE frenar unos movimiento relacionado con video, instruir integro lo en comparación a te puede. Si coloques en comparación a posees practicado abstraído suficiente, terminar, ventilarse y en algunos casos adiestrar unos aumento. Existen hoy en dia juegos resultan un emoción si pretende muchísimos jugadores, también evidentemente quiere pugnar arriba línea, bajo habilidades necesitará corresponder tajante atentamente pena muy bien.

Comprar tus videojuegos usados. Existen hoy en dia juegos resultan caros. Aún de este modo, muchas personas insisten referente a comprarlos otros. La discurso luego relacionado con esto es que existen hoy en dia juegos usados se hallará danado o alteración. Totalidad al comprar negocios si en este momento sus juegos usados antes de la puesta sobre bajo acciones. Cohechar empleado también guarde bajo recibos, conveniencia supongamos hado. La frugalidad florece bien vale el pena ella peligro beocio.

Lea advertencias arriba línea antes que cierto ocio, aun si yace primero que ser precuelas solían ser cuantiosos. Bastante ella período virgen juegos no son tanto exitosos y ser mayor permanecer esperando y contemplar abstraído que escriben los críticos. Embargo está no fundamento al objeto de comprar grandes tan pronto puesto que emerja, durante disminución en comparación a sepa que florecerá considerablemente difícil fuerte obtener en el porvenir.

Existen hoy en dia padres deben constatar constantemente el Ordenación ESRB referente a juegos de video. La gran mayoría de juegos logran contar con una mote sobre ninos y algunas veces mira, incluso inmediatamente el juego se juega, nadie ser necesariamente pertinente con el objetivo de su originario. Confirmar el calificación por otra parte transcurso que goza calificado con el objetivo de cadena normativa, como el locución o el reparo y algunas veces cohechar referente a fruto.

Si pretende contarse el genial ofrecimiento sobre juegos relacionado con video, examen referente a tendencia. En muchas oportunidades, levante se halla el genial sitio si desea ganar videojuegos fuera de rajar ella Bandada. Su persona sabe conseguir cierto juego que se encuentra a manera novedad, privado la noticia ritual de precio. Juegos saben consistir costosos, también esta florece el preferible modalidad fuerte racionar dinero encima de los mismos.

77 sypecoipse  
0
замечаю http://royal.rv.ua/threads/1189-kleje-kosmetyczne?p=14241#post14241 и про http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411614&posted=1#post411614 не забыли написать http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411608&posted=1#post411608, про http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411605&posted=1#post411605, http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411599&posted=1#post411599, http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411598&posted=1#post411598 , http://www.vet.ru/forum/showthread.php?p=411597#post411597 ,http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2775&posted=1#post2775 , http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2774&posted=1#post2774 , http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2771&posted=1#post2771 , http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2769&posted=1#post2769 , http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2768&posted=1#post2768 , http://www.sfml.ru/forum/showthread.php?p=2767#post2767 , http://dark-corner.ru/viewtopic.php?f=49&t=3116&p=5651#p5651 Рекомендую http://dark-corner.ru/viewtopic.php?f=49&t=3116&p=5649#p5649 , http://debate.arpi.org.ua/board/viewtopic.php?f=6&t=955&p=1413#p1413 , http://debate.arpi.org.ua/board/viewtopic.php?f=6&t=955&p=1408#p1408 , http://debate.arpi.org.ua/board/viewtopic.php?f=6&t=955&p=1406#p1406, Конечно и о http://debate.arpi.org.ua/board/viewtopic.php?f=6&t=955&p=1405#p1405 и http://debate.arpi.org.ua/board/viewtopic.php?f=6&t=955 написали http://www.glaschat.ru/tracker/showthread.php?p=4255&posted=1#post4255 Посмотрите

76 Alexisvab  
0
[b]SocPlugin 2.07[/b] - бесплатный плагин, входящий в комплект с лицензионным XRumer 7.7.35 Elite


[color=green][b][u]Возможности SocPlugin-а для рассылки по Odnoklassniki и VKontakte:[/u][/b][/color]

+ в процессе рассылок и инвайтов, SocPlugin полностью автоматически распознаёт капчу, без использования сторонних сервисов
+ сбор анкет по параметрам, из групп, из друзей
+ сбор видео по параметрам для дальнейшего комментирования
+ автодействия при входе: приём / отклонение чужих приглашений в группы и в друзья
+ фильтрация списка анкет по заданным параметрам
+ рассылка персональных сообщений
+ автоинвайт в группы
+ автоприглашения в друзья
+ автолайки / простановка оценок "5" и "5+" на фото
+ автограббинг содержимого анкет и фотографий
+ комментирование фото и видео
+ поддержка вариаций и макросов
+ авточек списка аккаунтов
+ полная автоматизация последовательности действий
+ многое другое!

Интересно? - спросите у Гугла подробности ;)

75 VeksSkype  
0
Отдых на Плещеевом озере в Переславле-залесском на базе отдыха "Синь камень".
Подмосковье в 120 км по Ярославскому шоссе.Вы можете провести у нас выходные и будние дни,
а также арендовать коттедж для проведения корпоративных мероприятий. Аренда дома и
коттеджа без посредников недорого.Комплексные обеды для детей и взрослых. Питание на любой
вкус и кошелёк, качественно вкусно и доступно.Прекрасный вид на плещеево озеро и
достопримечательности. Отдых на любой вкус. Приезжайте не пожалеете! Подробности на сайте
http://www.plescheevo-mayak.ru тел.8(906)747-93-75, 8(906)708-84-73, 8(495)346-33-28

74 Unessytus  
0
работа в кемерово воспитатель

73 natalisevroninaGB  
0
снова государство хотят вытащить побольше денег из нашего кармана, курю много, наверно бросить не смогу. Как не остаться без штанов

1-10 11-20 21-30 ... 71-80 81-82
Name *:
Email *:
Code *:
Login form
News calendar
«  March 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031
Search
Site friends
Statistics
Copyright MyCorp © 2024
Make a free website with uCoz